SELOKA
Pakaian moden
memanglah hebat
Harganya mahal walaupun ketat
Walaupun cantik tetapi singkat
Orang memakai pun nampak pusat
Berseluar ketat bajupun ketat
Jarangnya pulak boleh dilihat
Orang yang memakai terus dilaknat
Oleh Allah, Rasul dan Malaikat
Apa yang aneh bila dipandang
Lengan pendek tapi bertudung
Mata terpandang kaki tersandung
Kepada semua kawan lelaki
Jangan tergelak wanita diperli
Keluarga kita tak terkecuali
Terutama sekali anak dan bini
Lagilah aneh bila di fikir
Baju kebaya tudung berukir
Nampak dada iman terjungkir
Kain terbelah peha terukir
Warna merah menghias
buku
Indah nian kian ku pandang
ibu sedang memotong kuku
Menunggu ayah tak
kunjung datang
Indah nian kian ku
pandang
ada orang berwajah sendu
menunggu ayah tak kunjung datang
bolehkah aku tanya namamu
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan
Bunga mawar cempaka
biru
Bunga rampai didalam
puan
puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam
puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit
ruku ruku dari
peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam
talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
Merah-merah
buah rambutan
Rambutan matang di keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu sayang
Rambutan
matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu sayang
Tersenyum manis kuterima cinta
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntulah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Mati satu tinggal Sembilan
Hilang empat tinggal lima
Supaya engkau tidak
ketinggalan
Belajar sungguh-sungguh tidak percuma
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampingan
dua
Kalau mati kita
bersama
Satu kubur kita
berdua
Ubur-ubur sampingan
dua
Taman melati bersusun
tangkai
Satu kubur kita
berdua
Kalau boleh bersusun
bangkai
Jalan jalan
kekota garut
Jangan lupa
mampir kekota
Sayang kenapa
kamu cemberut
Sekarang
akukan sudah tiba
Jangan lupa
mampir kekota
Untuk
bercerita kepada teman
Sekarang
akukan sudah tiba
Apa kamu
sudah enggan
Untuk bercerita
kepada teman
Sudah bertemu kasih
sayang
Apa kamu sudah enggan
Tulang sendi habis berguncang
Sudah bertemu kasih
sayang
Duduk terkurung malam
siang
Hingga setapak malam
siang
Tulang sendi habis
berguncang
Ruku ruku dari peringgit
Teras jati bertalam talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
Nyaris mati semalam malam
Bantal di peluk saya ditangisi
Warna merah menghias
buku
Indah nian kian ku
pandang
Anak kecil menangis
sendu
Seharian ia tak makan
Indah nian kian ku
pandang
Kalau boleh tentu ku
mau
Seharian ia tak makan
Adakah besuk nasi dan
lauk
Kalau boleh tentu ku
mau
Namun sayang itu
milikmu
Adakah besuk nasi dan
lauk
Walau sekedar
pengganjal perut
Cendawan berduri
robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat
sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga se
kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi
Buat tambalan kain
pengganti
Kain usang jadikan celana
Sudah tentukan si hari jadi
Kumbang terbang entah kemana
Aduhai malang pak
kaduk!
Ayamnya menang
kampong tergadai
Ada nasi dicurahkan
Awak pulang kebuluran
mudek menongkah pasang
Ada isteri dibunuh
Nyaris mati oleh tak
makan
Masa berlayar
kematian angin
Sudah dilabuh bayu
berpuput
Ada rumah bertandang
duduk
Aduhai malang pak
kaduk
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
Terbang bebas si rama-rama,
Indah panorama menghias alam;
Di kala ini wajahmu purnama,
Esok lusa tampak berbalam.
Indah panorama menghias alam,
Tampak dari Tanjung Agas;
Esok lusa tampak berbalam,
Rinduan kami tetap berbekas.
Tampak dari Tanjung Agas,
Menggamit rindu datang ke mari;
Rinduan kami tetap berbekas,
Kenangan bersama memahat memori.
Menggamit rindu datang ke mari,
Teman sepermainan di tengah laman;
Kenangan bersama memahat memori,
Tautan kasih sepanjang zaman.
Teman sepermainan di tengah laman,
Pakat bersama menunggang kuda;
Tautan kasih sepanjang zaman,
Sisihkan sengketa kiranya ada.
Pakat bersama menunggang kuda,
Biarpun seketika masa cuma;
Sisihkan sengketa kiranya ada,
Bertemu berpisah perencanaan-Nya.
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur
sampingan dua
Kalau mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur
sampingan dua
Taman
melati bersusun tangkai
Satu
kubur kita berdua
Kalau
boleh bersusun bangkai
Satu masa yang telah silam
Tak dapat diambil kembali
Melayu mashyur serata alam
Hidup mewah gagah sekali
Pahlawan kita nama terbilang
ramai perwira
Melawan musuh tak terbilang
Gerak semangat kerana bangsa
Kelekaan jangan dikenang
Lautan duka kelak dikenang
Hampir tinggal sehelai benang
Bencana sengaja dipinang
Jika perhati bangsa dagang
Kapak beliung ditangan memegang
Kekayaan hendang diregang
Akhirnya saudagar pangkat dijulang
Disulami syair termashyur
Usahlah berdengkur
Kita yang bertafakur
Sayur – mayur dari pasar
Tak
ada lobak dapatnya kentang
Rasa rindu semakin besar
Menunggu abang tak kunjung
datang
Tak
ada lobak dapatnya kentang
Lubang digali semakin dalam
Menunggu abang tak kunjung
datang
Saya menangis setiap malam
Kakak membuat
kue di loyang
Dirimu terbawa
kedalam mimpi
Karena engkaulah
yang aku saying
Kau sangat
menarik hati
Kakak membuat
kue di loyang
Sambil makan sepotong roti
Karena engkaulah
yang aku sayang
Hanya engkau
pengisi hati
Lubang digali semakin dalam
Ibu membeli sekilo teri
Saya menangis
setiap malam
Berharap abang datang
kemari
Ibu membeli sekilo teri
Berharap abang datang
kemari
Karena rasa rindu semakin
besar
Ayah membawa batu yang
kasar
Adi bermain memakai topi
Karena rasa rindu semakin
besar
Dirimu terbawa kedalam
mimpi
Adi bermain memakai topi
(diambil dari beberapa sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar